Ngilu pada gigi pasti pernah dirasakan anak kecil dan orang dewasa. Rasa ngilu hingga timbul sakit yang berdenyut-denyut sangat menyiksa si empu giginya. Tak heran, pertanyaan seputar gigi ngilu menjadi salah satu pertanyaan terpopuler Konsultasi Gigi detikHealth sepanjang 2014.
Misalnya yang terjadi pada Tio (30). Ia mengatakan bahwa dirinya memiliki kebiasaan menyikat gigi terlalu keras. Dalam satu bulan ia bisa 1 hingga 2 kali berganti sikat gigi karena bulu-bulunya sudah rusak. Hal itu dilakukan karena Tio ingin giginya lebih bersih. Sayang, ternyata kebiasaan ini malah merusak giginya.
Gusi saya jadi banyak yang terbuka sehingga suka ngilu saat makan es atau menggigit sesuatu. Dua gigi seri saya yang bawah sekarang malah sudah goyah karena di bagian bawah gusinya sudah terbuka parah. Akibatnya sekarang sering berdarah saat sikat gigi. Untuk menggigit tempe goreng saja sakit. Solusinya apa ya Dok supaya gigi saya bisa kencang lagi?
Menurut Prof dr Lindawati S. Kusdhany, drg., Sp.Pros(K), semestinya menyikat gigi tidak perlu dengan tekanan kuat, dan yang terpenting seluruh permukaannya terjangkau sikat gigi. Jadi, ketika seseorang sering mengganti sikat gigi karena bulunya rusak, hal itu menandakan menyikat giginya terlalu keras dan dengan tekanan kuat.
“Bila sudah terjadi pengikisan email yang kemudian menimbulkan ada rasa ngilu, lebih baik segera periksakan diri ke dokter gigi untuk melakukan perawatan sesuai kondisi gigi tersebut,” ungkap dr Lindawati.
Ia menambahkan perawatan yang sesuai kondisi tersebut misalnya dapat dilakukan tindakan desensitisasi dengan mengoleskan bahan varnish agar rasa ngilu berkurang bahkan dapat pula diberi tambalan tergantung dengan kondisi gigi tersebut. Sementara itu, jika sakit gigi disebabkan karena gigi berlubang yang semakin besar dan semakin dalam. Maka, besar kemungkinan lubang tersebut telah mendekati atau telah mencapai bagian pulpa gigi.
“Bagian pulpa gigi terdiri dari jaringan saraf. Bila hal ini terjadi maka akan timbul keluhan berupa ngilu sampai rasa sakit berdenyut, karenanya dianjurkan untuk segera ke dokter gigi untuk dilakukan penambalan atau perawatan lebih lanjut pada gigi tersebut,” ucap Guru besar tetap FKG UI, dan staf pengajar Departemen Prostodonsia FKG UI ini.
Sementara itu, ketika rasa ngilu dialami pada saat tahap perawatan saraf gigi, hal itu merupakan hal yang sering terjadi mengingat gigi tersebut sedang dalam masa perawatan. Maka, dr Lindawati yang merupakan anggota Kolegium Prostodonsia Indonesia, dan anggota Center for Ageing Studies UI, menyarankan untuk segera kembali ke dokter gigi untuk melanjutkan perawatan tersebut.